7 Fakta Aneh Tentang Insomnia
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit lebih dari seperempat dari orang mengalami tidak cukup tidur atau insomnia..
2. Hewan dan Serangga juga sanggup menderita Insomnia
Walaupun binatang dan serangga tidak mengeluh mengalami insomnia, Tetapi beberapa study menyampaikan binatang juga sanggup mengalami gangguan susah tidur atau insomnia menyerupai manusia.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti di Washington University School of Medicane di St. Louis, Lalat yang mengalami insomnia hanya mendapat sedikit tidur daripada lalat normal dan sikap mereka menyerupai insan yang mengalami insomnia dalam beberapa cara.
Setelah dilakukan penelitian, Para peneliti menghasilkan lalat yang menghabiskan waktu hanya 1 jam sehari untuk tidur kurang dari 10 persen dari 12 jam tidur normal pada lalat.
Mereka lebih sering kehilangan keseimbangan dan mengalami tanda-tanda terbang lambat dan lemah menyerupai halnya yang terjadi pada insan yang mengalami insomnia.
3. Mengganggu Jadwal Pekerjaan
Jika Anda mengalami kesulitan berdiri tidur pada hari Senin pagi, Anda sanggup mengalami gangguan pada agenda pekerjaan. Kebiasaan melaksanakan agenda tidur yang berbeda pada hari kerja dibandingkan di hari libur.
Sebuah penelitian gres menyampaikan bahwa agenda tidur di hari kerja dan hari libur tiga kali mengakibatkan kegemukan berat badan. Penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan peningkatan berat tubuh dengan kurang tidur dan agenda tidur yang tidak teratur.
Bahkan perbedaan satu jam dengan agenda tidur Anda sanggup mensugesti tidur Anda., kata Collen Carney, seorang psikolog tidur dari Ryerson University di Kanada.
4. Pil Tidur
Menurut National Sleep Foundation, Satu dari emapat orang di Amerika Serikat mengambil beberapa jenis obat setiap tahun untuk membantu mereka sanggup tidur.
Tidak ada bukti yang menyampaikan bahwa Pil Tidur sanggup mengakibatkan tidur lebih baik. Bahkan hanya terapi kognitif (terapi bicara) telah terbukti sanggup mengakibatkan orang gampang tidur.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh journal BMJ, Para peneliti menemukan bahwa orang yang menggunakan obat tidur yang mendapat resep hampir lima kali lebih mungkin meninggal selama suti selama 2,5 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan obat tidur.
5. Hormon Wanita
Menurut National Sleep Foundation, Para perempuan dua kali lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan dengan pria.
Para jago berspekulasi bahwa alasannya mungkin harus melaksanakan dengan hormon yang ada pada wanita. Malam tanpa tidur dan kantuk di siang hari telah dikaitkan dengan perubahan hormonal pada kehidupan perempuan termasuk kehamilan, menapause dan siklus menstruasi.
Pada jejak pendapat yang di lakukan National Sleep Foundation pada tahun 1998, Hampir 80 persen perempuan yang dilaporkan tidur lebih terganggu selama kehamilan daripada waktu lainnya.
Bagi para perempuan yang mengalami menopause ketika tingkat hormon tidak menentu, duduk kasus tidur yakni keluhan umum.
Namun seiring dengan perubahan hormon, insomnia juga di kaitkan dengan kondisi menyerupai kecemasan, depresi, duduk kasus pernafasan ketika tidur dan gelisah.
6. Insomnia Bisa Menyebabkan Kematian
Insomnia Familial Fatal yakni penyakit langka pada genetik yang mencegah seseorang sanggup tidur yang pada kesannya mengakibatkan kematian.
Para jago telah mengindetifikasi sebagai Penyakit Prion yang disebabkan oleh protein gila berkembang dari mutasi genetik yang mensugesti fungsi otak, mengakibatkan kehilangan memori, tidak ada kontrol atas gerakan otot dan halusinasi.
7. Penyalahgunaan Alhohol
Orang yang meminum alkohol untuk membantu mereka mendapat tidur, Banyak orang menggunakan alhohol untuk mengobati tidur mereka dan akan membutuhkan lebih banyak lagi setiap harinya untuk mendapat tidur sehingga menjadi ketergantungan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2001, yang diterbitkan oleh American Journal of Psychiatry peneliti melihat 172 laki-laki dan perempuan dirawat lantaran ketergantungan alkohol.
Mereka menemukan bahwa penerima dengan insomnia sekitar dua kali lebih mungkin menggunakan alkohol untuk sanggup tidur.
Mereka mencoba mengobati insomnia dengan menggunakan alkohol yang pada kesannya malah memperburuk insomnia mereka.
Sumber:LiveScience